Vijja Dhammakaya

Hari Pencapaian Dhammakaya

วันเพ็ญขึ้น 15 ค่ำ เดือน 10 พ.ศ. 2460
Di malam bulan purnama ke-15 bulan ke-10, YM Phramongkolthepmuni ( Sodh Candasaro ) mempertaruhkan segenap jiwa dan raganya melakukan meditasi demi menemukan kebenaran tentang kehidupan di dunia ini atau untuk mencapai Dhamma sejati yang telah ditemukan oleh Sang Buddha di hari Pencerahan-Nya yaitu Ilmu Dhammakaya yang memang sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu setelah Sang Buddha Parinibbana. Ajaran mengenai praktek meditasi yang tujuannya untuk mencapai penerangan itu telah lama hilang dan yang tersisa hanyalah kata “Dhammakaya” dalam buku suci Tripitaka.
Jadi oleh sebab itulah di malam bulan purnama ke-15 bulan ke-10, para umat dari Vihara Dhammakaya dan murid-murid YM Luangpu datang dari seluruh manca negara untuk merayakan hari Guru Ilmu Dhammakaya setiap tahunnya.

Arti dari Dhammakaya?

Sejak Pangeran Siddharta dilahirkan dibulan purnama, bulan lunar ke-6, dimana hari itu merupakan hari kelahiran “ raga manusia “ dari Sang Bodhisatva, setelah itu di bawah pohon Sri maha bodhi, Sang Bodhisatva bertekad bulat untuk melakukan meditasi di bawah pohon bodhi untuk mencari kebenaran tentang kehidupan ini sampai akhirnya Beliau dapat mencapai penerangan sebagai Anuttara Sammasambodhi atau SammaBuddha di bulan purnama, bulan lunar ke-6. Hari itu disebut sebagai hari lahirnya “Dhammakaya atau lahirnya raga yang telah mencapai penerangan sempurna” jadi oleh sebab itu Dhammakaya adalah raga yang telah mencapai penerangan sempurna yang menjadikan tingkat Kebuddhaan beliau semakin sempurna.

Setelah Sang Buddha menjalani vassanya yang ke-45, Beliau pun mulai membabarkan Dhamma, mengajarkan para umat untuk mengenal Dhammakaya dan cara untuk mencapai Dhammakaya yang merupakan jalan satu-satunya dan jalan tengah agar semua orang dapat mencapai kebahagiaan yang sejati yang merupakan jalan menuju Nibbana, Tapi setelah Sang Buddha Parinibbana sejak 500 tahun yang lalu, cara meditasi untuk dapat mencapai Dhammakaya telah hilang, yang tersisa hanyalah kata “ Dhammakaya” untuk generasi selanjutnya dimana mereka mengartikan Dhammakaya ke berbagai macam hal tapi sebenarnya mereka tidak tahu arti yang sesungguhnya dari “Dhammakaya”.

Di malam bulan purnama ke-15 bulan lunar ke-10, tepatnya di Dhammasala, di vihara Bot Bon kecamatan Bankuvieng ada seorang Bikkhu yang bernama YM Luangpu Watpaknam atau Phramongkolthepmuni (Sodh Candasaro), Beliau berikrar bahwa “Aku tidak akan beranjak dari tempat dudukku sebelum Aku mencapai Dhamma yang telah dicapai oleh Sang Buddha, setelah Aku mencapainya Aku akan menyebarkan baik teori dan prakteknya, Aku akan mengikuti jejak Sang Buddha seumur hidupku”.

Penemuan Ilmu Dhammakaya

Di vassa yang ke-11 YM Luangpu Watpaknam bervassa di Vihara Bot Bon, kecamatan Bangkuvieng, kelurahan Bangkruay, propinsi Nonthaburi. Dimalam bulan purnama ke-15, di bulan 10, Beliau bertekad bulat untuk melakukan meditasi dari pagi hari, kemudian Beliau berkata bahwa,

“ Aku telah menjalankan kebikkhuanku selama 12 tahun, tapi Aku belum mencapai Dhamma yang telah dicapai oleh Sang Buddha, meski Aku rajin mempelajari khanta-thura dan vipassana-thura, Aku harus menemukan dan Mencapai Ajaran Dhamma yang sesungguhnya dalam agama Buddha”.

YM Luangpu Watpaknam sangat rajin dan telaten dalam mencapai tujuannya

Setelah YM Luangpho kembali dari berpindapata, beliau segera menyelesaikan semua tugasnya terlebih dahulu agar tidak ada rasa kuatir, beliau bermeditasi di Dhammasala, jika tidak mendengar suara lonceng disiang hari, beliau tidak akan beranjak dari tempat duduknya, setelah itu beliau terus bermeditasi sambil berbhavana atau mengucapkan mantra “ Samma Arahang “ setelah itu tubuh beliau mulai terasa pegal, rasa resah dan gelisah pun mulai dirasakan sampai beliau hampir kehilangan kesabaran, tapi beliau menguatkan tekadnya untuk tetap duduk hening, dan ketika Beliau tidak perduli dengan apa yang dirasakan oleh tubuhnya, hati dan pikiran mulai terasa tenang sedikit demi sedikit, dan perlahan-lahan berkumpul menjadi satu di pusat pertengahan tubuh, akhirnya Beliau melihat bola kristal yang besarnya seperti kuning telur muncul dari pertengahan tubuh, Beliau merasakan kedamaian yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Hari Dimana YM Luangpu Mencapai Dhammakaya

Malam itu, setelah mendengarkan Patimokkha bersama dengan para bikkhu yang lainnya, Beliau segera menyelesaikan semua kewajibannya, setelah itu Beliau pergi ke Dhammasala seorang diri, setelah bernamaskara kepada Buddha rupang, Beliau berikrar bahwa:

“ Semoga Sang Buddha berbelas kasih memberikan Dhamma yang telah Engkau capai kepada hamba meski hanya sedikit saja, hamba akan menerimanya dengan senang hati, Jika pencapaian Dhamma ini menimbulkan masalah dalam keagamaan, janganlah berikan anugerah itu kepada hamba, tapi jika pencapaian Dhamma itu bermanfaat bagi keagamaan, mohon berikan anugerah itu kepada hamba, hamba akan menjadi pembela Buddhisme seumur hidup”.

Bola Kristal yang baru akan terus bermunculan dan semakin terang dari sebelumnya     Setelah itu Beliau melihat Raga-Raga Buddha bermunculan secara bertahap, sampai akhirnya Beliau berhasil mencapai Dhammakaya

Bermeditasi Hingga Mencapai Dhammakaya

Setelah beraditthana beliau pun mulai bermeditasi, tapi tiba-tiba ada seekor semut datang mendekati beliau, semut itu mulai memanjat ke tubuh Beliau untuk mengganggu-Nya, kemudian beliau mengambil sebotol minyak tanah untuk melindungi diri dari gigitan semut, tapi kemudian Beliau berpikir lagi bahwa “ Aku telah mengorbankan nyawaku untuk bermeditasi, tapi kenapa masih takut dengan seekor semut”, kemudian Beliau langsung menyimpan kembali minyak tanah tersebut dan kembali bermeditasi sampai tengah malam, hingga akhirnya Beliau melihat bola pathummamak atau bola dhamma, setelah Beliau mengetahui dan melihat Dhamma tersebut akhirnya Beliau memahami bahwa,

Waktu hampir menjelang pagi namun pikiran Beliau masih tetap hening dalam pertengahan tubuhnya dengan sempurna

Lingkaran cahaya murni yang Beliau lihat dipusat pertengahan tubuh itu semakin bening dan bercahaya Beliau melihat bayangan sebesar matahari itu selama beberapa jam, Beliau tidak tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya, saat itu juga ada suara yang muncul dari pertengahan lingkaran yang bercahaya itu,

“ Majjhima Patipada “ (Jalan Tengah)

Di waktu yang sama ditengah lingkaran yang sangat bening dan bercahaya itu terlihat titik terang, Beliau berpikir bahwa mungkin inilah yang disebut dengan Jalan Tengah, lalu Beliau melihat kearah titik itu, kemudian titik itu perlahan-lahan membesar menjadi lingkaran seperti bola kristal pengganti dari bola kristal yang hilang, Beliau terus fokus ke dalam titik itu, Beliau melihat lingkaran yang lebih bening dan bercahaya dari sebelumnya yang terus bermunculan tanpa henti.

Dan akhirnya Beliau melihat Buddha Rupang yaitu Dhammakaya, diatas kepala Beliau berbentuk seperti kuncup bunga lotus yang sangat murni dan suci tanpa cela, kemurnian dan kesuciannya melebihi Buddha rupang yang lainnya, akhirnya Beliau mencapai Dhammakaya dimalam itu juga, saat itu Beliau menyadari bahwa

“ Buddha Dhamma itu sangatlah mendalam, sangat sulit dicapai oleh umat manusia, karena untuk mencapainya seeorang harus menyatukan, pengetahuan, ingatan, kesadaran, dan pikiran, semua ini harus berkumpul dan berhenti pada titik yang sama di pusat pertengahan tubuh jika tidak maka tidak akan bisa melakukannya.

Beliau rela berkorban dalam melakukan meditasi sebanyak 2 kali, dimana akhirnya Beliau dapat mencapai Dhammakaya, Beliau mempelajari Vijja Dhammakaya sampai Beliau menguasainya dan Beliau bermaksud untuk menyebarluaskan Buddhisme dan Vijja Dhammakaya sampai akhir hayatnya. Luangpu watpaknam merupakan teladan yang sempurna dalam hal Pariyatti, Patipatti, Pativedha, Beliau juga seorang pendukung di bidang pendidikan bagi para bikkhu dan samanera, Beliau juga seorang praktisi Dhamma. Phramongkolthepmuni adalah Panglima Dhamma, pemimpin dalam menimbun paramita demi mencapai Dhamma tertinggi, Beliau ingin mencari pengetahuan tentang vijja Dhammakaya semaksimal mungkin agar semua makhluk hidup terbebas dari budak mara

(Informasi dari https://www.dmc.tv/)

Samma Araham

Samma Araham diambil dari bahasa pali yang digunakan oleh YM Luangpu Watpaknam dalam melakukan meditasi sambil memfokuskan pikiran di pusat ke-7 dalam pertengahan tubuh, jika pikiran sudah hening dengan sempurna dibagian yang tepat maka seseorang akan dapat mencapai Dhammakaya..

“ Samma Araham” artinya Arahat yang telah mencapai penerangan sempurna atas usahanya sendiri.

( Pusat ke-7 ) itu memiliki 5 bagian yaitu bagian tengah, bagian depan, bagian samping kanan, bagian belakang, bagian kiri.



  1. ศูนย์ข้างหลัง ศูนย์ข้างซ้าย
  2. ศูนย์ข้างขวา คือ ธาตุดิน
  3. ศูนย์ข้างหน้า คือ ธาตุน้ำ
  4. ศูนย์ข้างซ้าย คือ ธาตุลม
  5. ศูนย์ข้างหลัง คือ ธาตุไฟ
  6. ศูนย์กลาง คือ อากาศธาตุ


เครื่องหมายใสสะอาดตรงช่องอากาศขาด กลางตรงนั้นเรียกว่า ศูนย์

Meditasi

YM Luangpu Wat Paknam Basicaroen menjelaskan bahwa meditasi adalah gabungan dari penglihatan, ingatan, pemikiran serta pengetahuan yang bergabung menjadisatu pada pusatnya yaitu di pertengahan tubuh dengan hening dan tenang yang intinya adalah agar memiliki samadhi yaitu melatih pikiran agar tetap hening di pusat pertengahan tubuh.

7 pusat dalam pertengahan tubuh

Pusat ke-1 : letaknya dilubang hidung ( wanita disebelah kiri, laki-laki di sebelah kanan)

Pusat ke-2 : letaknya dimata ( wanita sebelah kiri, laki-laki sebelah kanan

Pusat ke-3 : letaknya ditengah kepala

Pusat ke-4 : letaknya dilangit-langit mulut

Pusat ke-5 : letaknya ditenggorokan

Pusat ke-6 terletak ditengah tubuh bagian pusar

Pusat ke-7 letaknya dipertengahan tubuh 2 jari dari atas pusar

       Selanjutnya ketika objek bola kristal itu muncul dalam pertengahan tubuh, lihatlah objek itu dengan relax sampai objek itu menjadi satu bagian dengan pikiran kita, jika objek tersebut hilang, jangan putus asa, bayangkan kembali objek tersebut, jika penglihatan itu muncul bukan di pertengahan tubuh biarkan objek itu datang secara bertahap, jangan dipaksa, dan jika objek tersebut berhenti dipertengahan tubuh, fokuskan sepenuhnya pikiran pada objek itu hingga pikiran benar-benar hening dibagian yang tepat, maka bola kristal akan perlahan-lahan muncul, bola kristal ini disebut “ Bola Dhamma” atau Bola Pathummamak” yang merupakan pintu menuju Nibbana. Dalam membayangkan sebuah objek dapat dilakukan dimana saja, kapan saja serta dapat dilakukan disaat sedang duduk, berdiri, berjalan dan berbaring.

 

Pesan

Petunjuk meditasi yang telah dijelaskan tadi disarankan agar rutin dilakukan dengan perasaan tenang, tidak tegang, tidak terburu-buru, jangan dipaksakan, lakukanlah semampu kita, jangan terlalu ambisius sampai kehilangan netralitas dan jika pelatihan meditasi itu dapat mencapai bola pathumamak yang sangat bening dan suci, tetaplah hening sambil tetap fokus dengan bola pathummamak tersebut, jika kita mendapatkan hasil meditasi seperti ini hidup kita akan bahagia, sukses dan tidak ceroboh dalam melakukan sesuatu selama-lamanya, selain itu meditasi kita akan semakin meningkat secara bertahap.

Teknik Dasar Meditasi

  1. Tutuplah mata pelan-pelan

  2. Jangan memaksakan hati, pusatkan hati dan pikiran di pusat pertengahan tubuh, bayangkan
    sebuah objek yaitu bola kristal perlahan-lahan…. atau bayangkan Buddha kristal perlahan-
    lahan….atau tarik dan hembuskan nafas perlahan-lahan…. pilih salah satu cara tersebut.

  3. Bayangkanlah selalu objek tersebut yang merupakan cara agar batin kita tetap fokus
    dan hening.

  4. Setelah batin kita hening dalam pertengahan tubuh, bayangan objek itu pun akan berhenti
    secara otomatis

  5. kita akan merasakan perubahan raga dan batin dalam keheningan itu.

  6. kita akan merasa terlindungi dan terjaga oleh kalyanamitra.

Prinsip Meditasi

  1. Agar dapat selalu memusatkan pikiran kita di pertengahan tubuh, lakukan selama mungkin sampai akhirnya batin kita menjadi terbiasa hening dan fokus dalam pertengahan tubuh.
  2.  Dapat mengendalikan diri setiap saat agar selalu ingat dan waspada, tidak merasa senang atau tidak senang jika melihat suatu bentuk atau rupa, suara, bau, mengecap rasa, sentuhan atau hal-hal lain contohnya seperti kata pujian, sanjungan, pangkat, ketenaran, dll.)
  3. Memiliki niat untuk melatih meditasi secara rutin dan tepat waktu.
  4.  Memiliki guru yang benar-benar mempunyai pengetahuan dan kemampuan, yang selalu mengawasi dan memberikan saran secara seksama.

วิธีฝึกสมาธิเบื้องต้น

สมาธิ คือ ความสงบ สบาย และความรู้สึกเป็นสุขอย่างยิ่งที่มนุษย์สามารถสร้างขึ้นได้ด้วยตนเอง เป็นสิ่งที่พระพุทธศาสนากำหนดเอาไว้เป็นข้อควรปฏิบัติ เพื่อการดำรงชีวิตประจำวันอย่างเป็นสุข ไม่ประมาท เต็มไปด้วยสติสัมปชัญญะ และปัญญา อันเป็นเรื่องไม่เหลือวิสัย ทุกคนสามารถปฏิบัติได้ง่ายๆ ดังวิธีปฏิบัติที่พระเดชพระคุณหลวงปู่วัดปากน้ำ ภาษีเจริญ พระมงคลเทพมุนี (สด จนฺทสโร) ได้เมตตาสั่งสอนไว้ ดังนี้

  1. กราบบูชาพระรัตนตรัย เป็นการเตรียมตัวเตรียมใจให้นุ่มนวลไว้เป็นเบื้องต้น แล้วสมาทานศีลห้า หรือศีลแปด เพื่อย้ำความมั่นคงในคุณธรรมของตนเอง
  2. คุกเข่าหรือนั่งพับเพียบสบายๆ ระลึกถึงความดีที่ได้กระทำไว้ดีแล้วในวันนี้ ในอดีต และที่จะตั้งใจทำต่อไปในอนาคต จนราวกับว่าร่างกายทั้งหมดประกอบขึ้นด้วยธาตุแห่งคุณงามความดีล้วนๆ
  3. นั่งขัดสมาธิ เท้าขวาทับเท้าซ้าย มือขวาทับมือซ้าย นิ้วชี้ของมือข้างขวาจรดนิ้วหัวแม่มือข้างซ้าย นั่งให้อยู่ในท่าที่พอดี ไม่ฝืนร่างกายมากจนเกินไป ไม่ถึงกับเกร็ง แต่อย่าให้หลังโค้งงอ หลับตาพอสบายคล้ายกับกำลังพักผ่อน ไม่บีบกล้ามเนื้อตาหรือขมวดคิ้ว แล้วตั้งใจมั่น วางอารมณ์สบาย สร้างความรู้สึกให้พร้อมทั้งกายและใจว่า กำลังเข้าไปสู่สภาวะแห่งความสงบ สบายอย่างยิ่ง
  4. นึกกำหนดนิมิต เป็นดวงกลมใส ขนาดเท่าแก้วตาดำ ใสบริสุทธิ์ ปราศจากรอยตำหนิใดๆ ขาวใส เย็นตา เย็นใจ ดังประกายของดวงดาว ดวงแก้วกลมใสนี้เรียกว่า “บริกรรมนิมิต” นึกสบายๆ นึกเหมือนดวงแก้วนั้นมานิ่งสนิทอยู่ ณ ศูนย์กลางกายฐานที่เจ็ด นึกไปภาวนาไปอย่างนุ่มนวล เป็นพุทธานุสติว่า “สัมมา อะระหัง” หรือค่อยๆน้อมนึกดวงแก้วกลมใสให้ค่อยๆเคลื่อนเข้าสู่ศูนย์กลางกายตามแนวฐาน โดยเริ่มต้นตั้งแต่ฐานที่หนึ่งเป็นต้นไป น้อมนึกอย่างสบายๆ ใจเย็นๆ ไปพร้อมๆกับคำภาวนา
Latihan meditasi untuk pemula seperti yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan faktor penting yang dapat menciptakan kebahagiaan, jika rutin melatih meditasi sampai akhirnya dapat melihat bola pathummamak, setelah mendapatkannya jagalah sebaik mungkin bola pathummamak itu seumur hidup serta jalanilah sila sebaik mungkin karena semua hal ini dapat menjamin bahwa kita memiliki penopang hidup yang sesungguhnya yang akan membuat hidup kita makmur dan bahagia di masa kini dan masa depan, setiap orang akan saling menghormati, mengasihi dan bersatu padu tanpa memandang ras, agama dan suku. Kedamaian yang didambakan oleh setiap orang pasti akan segera terjadi.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

  1. Jangan menggunakan kekerasan dalam bentuk apapun contohnya seperti tidak menekan otot mata agar segera melihat suatu penglihatan dalam meditasi, kendurkan otot-otot di seluruh bagian tubuh karena penggunaan tenaga di setiap organ tubuh akan menyebabkan pikiran kita berpindah.
  2. Jangan merasa ingin melihat, jagalah pikiran agar tetap netral, selalu waspada dan tetap fokus dalam berbhavana dan membayangkan sebuah objek. Jadi jangan kuatir kapan kita akan dapat melihat penglihatan itu karena jika tiba waktunya, kita pasti akan melihatnya. Munculnya penglihatan tersebut diumpamakan seperti metafora terbit dan terbenamnya matahari, kita tidak bisa mempercepat waktunya.
  3. Jangan kuatir tentang bagaimana menarik nafas dan menghembuskan nafas karena latihan meditasi untuk mencapai Dhammakaya itu sejak awalnya tergantung dari membayangkan sebuah objek yaitu aloka-kasina (kasina cahaya).
  4.  Setelah selesai bermeditasi tetaplah memfokuskan batin kita pada pusat ke-7 dalam pertengahan tubuh, meksipun berada dalam posisi apapun yaitu sedang duduk, berdiri, berjalan ataupun berbaring, tetap fokuskan batin kita, tetaplah berbhavana sambil membayangkan sebuah objek seperti bola kristal atau Buddha kristal.
  5. Semua penglihatan yang timbul dalam meditasi harus ditempatkan menjadi satu di pusat ke-7 dalam pertengahan tubuh, jika penglihatan itu muncul lalu hilang, jangan mencarinya, berbhavanalah seperti biasa, dan jika batin sudah hening lagi penglihatan itu pasti muncul lagi dengan sendirinya.